Selasa, 22 Mei 2018

MUSIK METAL DI INDONESIA

Urakan, brandal, hitam, dan kekerasan. Mungkin itulah kata-kata yang dipakai oleh sebagian masyarakat dalam menggambarkan Musik Metal. Dianggap sebagai pembawa pengaruh yang lebih buruk dari “Sex,  Drugs, Rock’n’ Roll.“ Atheis, Persuak moral, dll. Padahal musik bukanlah sekedar kumpulan nada yang dimainkan oleh berbagai instrument, lebih jauh dari itu. Musik metal memang lahir dari bentuk perlawanan budaya induk. Sama halnya seperti Grunge yang lahir sebagai reaksi protes. Mungkin bagi sebagian orang musik metal itu musik yang tidak jelas, tidak enak di dengar, dll. Tapi yang harus kalian tahu bahwa mendengarkan musik metal bagi para pecinta musik metal itu memberikan ketenangan pada diri mereka, entah itu karena musiknya ataupun liriknya.
Sejarah musik metal di Indonesia berawal dari revolusi rocker era 70-an seperti God Bless, Gypsy, Giant Step, Rawe Rontek dll. Istilah underground di Indonesia sudah ada semenjak tahun 70-80an, yang dibuat untuk menggambarkan pentas yang liar pada zaman itu sebut saja band-band gaek seperti El Pamas, Power Metal, Kaisar dsb.

Diawal tahun 80-an pengaruh band-band seperti Slayer, Metallica, Megadeath, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura membuat dunia musik berguncang, yaitu lahirnya jenis musik baru dengan gaya yang lebih Extream dibanding jenis musik pendahulunya heavy metal. Thrash metal itulah jenis musik yang di usung oleh band-band tersebut yang telah membuat penikmat musik rock di belahan dunia ini kecanduan musik thrash. Masyarakat Indonesiapun juga ikut keanduan dengan jenis musik evolusi heavy metal ini. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja, Bali, dsb.

Komunitas metal pertama di Indonesia yaitu berada di Jakarta awal tahun 1988, setiap malam minggu mereka mengadakan konser kecil untuk para pecinta musik metal di sebuah kawasan pertokoan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dan disitulah bermunculan band-band baru dengan mengusung musik metal yang manggung di tempat tersebut. Band-band tersebut memang hanya mengcover lagu-lagu dari band luar.

Metal mulai membumi pada era 90-an beberapa band pada era tersebut adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dsb. Ditahun 1996 muncul media untuk para maniak musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover band Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Tremens. 29 September 1996 menjadi sejarah baru terhadap perkembangan musik metal di Jakarta. Digelarnya musik indie untuk pertama kalinya. Acara bernama Underground Session yang banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik yang lebih variatif.

Pada zaman sekarang perkembangan musik metal di Indonesia sudah melesat. Meskipun luput dari layar kaca perkembangan musik metal berkembang melalui jalur lain; yaitu media sosial dan dari panggung ke panggung. Perhelatan acara musik underground atau metal ini terus menjamur di Indonesia mulai dari gigs kecil-kecilan di sebuah kafe hingga festival musik tahunan sekelas Hammersonic yang sudah seperti “ Hari Raya “ bagi para Metalheads alias penggemar musik metal di Indonesia. Band-band yang mengisi acara Hammersonic itu biasanya merupakan band yang sudah besar namanya di Indonesia dan acara tersebut juga selalu memanggi band-band metal kelas dunia sebagai bintang tamu di acara tersebut. Band-band metal kelas dunia itu menganggap bahwa Indonesia adalah basis metal terbesar di Asia. Selain karya-karya yang lahir dari band metal Indonesia yang ciamik seperti Siksakubur, Burgerkill, Seringai, Deadsquad, dan masih banyak lagi
prestasi juga terus mereka torehkan di kancah panggung internasional. 
                                                                                            
Burgerkill band yang paling beruntung bisa manggung dihadapan Metalheads Eropa dalam sebuah event musik Metal terbesar di Eropa yang bertajuk “Wacken Open Air” di tahun 2015. Mereka adalah band metal asal Indonesia yang pertama kali merasakan megahnya pagelaran musik keras kesohor diEropa. Semoga menjadi inspriasi dan motivasi bagi band-band lain untuk go international.Jangan anggap remeh musik keras hasil karya anak bangsa. Bukan tidak mungkin Indonesia menjadi kiblat musik metal di Asia dan menjadi refernsi para musisi-musisi metal di seluruh dunia.

Naufal Rizky Nurdiansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar